Rabu, 23 Februari 2011

REZEKI ITU TAK AKAN SALAH ALAMAT…

"Cari yang haram saja susah apalagi cari yang halal!" Demikian ungkapan yang sering kita dengar. Terkadang tanpa sadar keluar dari mulut kita sendiri, atau… hati kita ikut membenarkannya. Seolah-olah menjadi legalitas untuk mencari harta dengan cara-cara yang tak halal.

Ini kenyataan yang terjadi di tengah masyarakat. Hanya sedikit yang mau peduli dengan rambu-rambu syari’at.

Kejadian ini sudah diprediksi oleh Rasulullah SAW, lewat sabdanya, "Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram". [HR Bukhari].

Rasulullah SAW bahkan mengancam mereka yang mencari rezeki dari jalan yang haram, "Sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari harta yang haram. Neraka lebih pantas untuknya". [HR Ahmad dan Ad Darimi].

Ada satu penyebab manusia “mencoba-coba” mengambil rezeki dari jalan yang haram. Misalnya karena ia merasa rezekinya terhambat. Namun, bila karena itu ia berusaha “mengambil” rezeki yang bukan hak-nya, maka ia sedang bermaksiat kepada Allah SWT.

Mari kita tengok hadits Rasulullah SAW, dari Jabir r.a, "Janganlah menganggap rezki kalian lambat turun. Sesungguhnya, tidak ada seorang pun meninggalkan dunia ini, melainkan setelah sempurna rezkinya. Carilah rezki dengan cara yang baik (dengan) mengambil yang halal dan meninggalkan perkara yang haram".

Itulah mengapa kita memahami bahwa “Rezeki itu tak akan SALAH ALAMAT” Yakinlah, Allah SWT sebagai pemberi rezeki tak akan pernah salah apalagi lalai memberi rezeki kepada hamba-Nya. Mencuri atau tidak mencuri, korupsi atau tidak korupsi, maka segitulah rezeki kita, tinggal bagaimana kita menyikapinya.